“Scouting is not a science to be
solemny studied, not is it a collection of doctrine and texts. NO! it is a
jolly game in the out of doors, where boy-men and boy can go adventuring
together as leader and younger brothers, picking up health and happiness,
handicraft and helpfulness.” Lord Boden Powel of
Gilwell
Artinya:
“Kepanduan bukan suatu ilmu yang harus dipelajari secara tekun, bukan pula
suatu kumpulan dari ajaran-ajaran dan naskah-naskah. Bukan! Itu adalah suatu
permainan yang menyenangkan di alam terbuka, dimana orang dewasa dan anak-anak
pergi bertualang bersama-sama. Mengadakan pengembaraan seperti kakak beradik,
membina kesehatan dan kebahagiaan, keterampilan dan kesediaan memberikan
pertolongan”
Awal tahun 1908 Baden Powell menulis pengalamannya untuk acara latihan kepanduan
yang dirintisnya. Kumpulan tulisannya ini dibuat buku dengan judul “Scouting For Boys”. Buku ini cepat
tersebar di Inggris dan negara-negara lain yang kemudian berdiri organisasi kepanduan
yang semula hanya untuk laki-laki dengan nama Boys Scout.
Tahun 1912 atas bantuan adik perempuan beliau, Agnes didirikan organisasi kepanduan
untuk wanita dengan nama Girl Guides
yang kemudian diteruskan oleh istri beliau. Tahun 1916 berdiri kelompok pandu
usia anak dengan nama CUB (anak serigala) dengan buku The Jungle Book karangan Rudyard Kipling sebagai pedoman kegiatannya.
Buku ini bercerita tentang Mowgli si anak rimba yang dipelihara di hutan oleh induk
serigala.
Tahun 1918 beliau membentuk Rover
Scout bagi mereka yang telah berusia 17 tahun. Tahun 1922 beliau
menerbitkan buku Rovering To Success
(Mengembara Menuju Bahagia). Buku ini menggambarkan seorang pemuda yang harus
mengayuh sampannya menuju ke pantai bahagia. Tahun 1920 diselenggarakan Jambore
Dunia yang pertama di Olympia Hall, London. Beliau mengundang pandu dari 27 negara
dan pada saat itu Baden Powell diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World).
ü Tahun 1924 Jambore II
di Ermelunden, Copenhagen, Denmark
ü Tahun 1929 Jambore III
di Arrow Park, Birkenhead, Inggris
ü Tahun 1933 Jambore IV
di Godollo, Budapest, Hongaria
ü Tahun 1937 Jambore V di
Vogelenzang, Blomendaal, Belanda
ü Tahun 1947 Jambore VI
di Moisson, Perancis
ü Tahun 1951 Jambore VII
di Salz Kamergut, Austria
ü Tahun 1955 Jambore VIII
di Sutton Park, Sutton Coldfild, Inggris
ü Tahun 1959 Jambore IX
di Makiling, Philipina
ü Tahun 1963 Jambore X di
Marathon, Yunani
ü Tahun 1967 Jambore XI
di Idaho, Amerika Serikat
ü Tahun 1971 Jambore XII
di Asagiri, Jepang
ü Tahun 1975 Jambore XIII
di Lillehammer, Norwegia
ü Tahun 1979 Jambore XIV
di Neishaboor, Iran tetapi dibatalkan
ü Tahun 1983 Jambore XV
di Kananaskis, Alberta, Kanada
ü Tahun 1987 Jambore XVI
di Cataract Scout Park, Australia
ü Tahun 1991 Jambore XVII
di Korea Selatan
ü Tahun 1995 Jambore
XVIII di Belanda
ü Tahun 1999 Jambore XIX
di Chili, Amerika Selatan
ü Tahun 2003 Jambore XX
di Thailand
ü Tahun 2007 Jambore XXI
di Inggris
ü Tahun 2011 Jambore XXII
di Swedia
ü Tahun 2015 Jambore XXIII
di Jepang
Tahun 1914 beliau menulis petunjuk untuk kursus Pembina Kepanduan dan baru
dapat terlaksana tahun 1919. Dari sahabatnya yang bernama W.F. de Bois
Maclarren, beliau mendapat sebidang tanah di Chingford yang kemudian digunakan
sebagai tempat pendidikan Pembina Kepanduan dengan nama Gilwell Park. Tahun 1920 dibentuk Dewan Internasional dengan 9
orang anggota dan Biro Sekretariatnya di London, Inggris dan tahun 1958 Biro Kepanduan
Sedunia dipindahkan dari London ke Ottawa Kanada. Tanggal 1 Mei 1968 Biro Kepanduan
Sedunia dipindahkan lagi ke Geneva, Swiss.
Sejak tahun 1920 sampai 19 Kepala Biro Kepanduan Sedunia dipegang berturut turut
oleh Hebert Martin (Inggris). Kolonel J.S. Nilson (Inggris), Mayjen D.C. Spry
(Kanada) yang pada tahun 1965 diganti oleh R.T. Lund 1 Mei 1968 diganti lagi
oleh DR. Laszio Nagy sebagai Sekjen.
Biro Kepanduan Sedunia Putra mempunyai 5 kantor kawasan yaitu Costa Rica, Mesir,
Philipina, Swiss dan Nigeria. Sedangkan Biro Kepanduan Sedunia Putri bermarkas
di London dengan 5 kantor kawasan di Eropa, Asia Pasifik, Arab, Afrika dan
Amerika Latin.
DIKTAT HW UMS
DIKTAT HW UMS
0 komentar:
Posting Komentar